Balong Keramat Darmaloka
AdminSu
Pada waktu itu para wali menugaskan pembantu-pembantunya Syekh Rama Haji Irengan dan Syekh Rama Gusti dari Cirebon yang dibantu pula oleh:
- Embah Damar, asli penduduk Darma yang dimakamkan di kampung Paleben Desa Darma;
- Embah Brajabarong, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cipasung;
- Syekh Ibrahim, asli penduduk Darma yang dimakamkan di kampung Cibengang Desa Sukarasa;
- Embah Jaka, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Paninggaran;
- Embah Salori, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cageur;
- Embah Margamati, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Gunung Sirah;
- Syekh Ahmad Bin Hoas, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Cirumput (Situsari);
- Embah Raden Bagus, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Paneniauan Desa Kawahmanuk;
- Embah Bewu, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Kawahmanuk;
- Syekh Darajat, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Leuwipundeuy Desa Cikupa;
- Embah Nyai, asli penduduk Darma yang dimakamkan di Desa Cikupa;
- Syekh Datu Kaliputah (Damar Wulan), asal dari Aceh yang dimakamkan di Kampung Pakuwon Desa Darma;
- Syekh Kopeng (Syekh Muhamad Arman), asal dari Banten yang dimakamkan di Kampung Kopeng Desa Darma;
- Syekh Sapujagat, asal Cirebon yang dimakamkan di Kampung Gunung Luhur Desa Darma;
- Syekh Karibullah, utusan dari Galuh Ciamis, yang dimakamkan di Kampung Pasirjati Desa Darma;
- Syekh Muhamad, asii Darma, yang dimakamkan di Desa Karanganyar.
Untuk menyebarluaskan agama Islam karena pada umumnya waktu itu kerajaan-kerajaan memeluk agama Hindu / Budha diantaranya kerajaan Galuh (di daerah Ciamis) dan kerajaan Raja Galuh (di daerah Majalengka).
Darmaloka nama asalnya bukan Darmaloka, melainkan DARULMAI yang artinya nagara cai atau tempat sumber air, karena sebagian besar daerah Kabupaten Kuningan sumber aimya dari Darma bahkan ada istilah Cisandane nunjang ngalor dan Cikaliwung nunjang ngidul. Darulmai negara cai ini menandakan bahwa daerah Darma banyak terdapat sumber air hingga daerah Darma bisa memberikan kesuburan kepada manusia, hewan dan tanaman untuk sebagian besar daerah Kuningan bahkan sampai ke daerah Cirebon.
Untuk menggalang pengaruh agama Hindu dari kerajaan Galuh Ciamis, maka Syekh Rama Haji Irengan membuat pos penjagaan di daerah Panjalu Ciamis dan untuk menggalang pengaruh agama Hindu dari kerajaan Raja Galuh (Majalengka) maka dibuatkan pos penjagaan di daerah Sanghiang.
Darma merupakan pusat penyebaran agama Islam di Kabupaten Kuningan, maka untuk keperluan itu dibuatkan semacam kolam yang disebut balong Keramat Darmaloka. Berkat kesaktian-kesaktian beliau karomah dari Tuhan YME, pembuatan balong tersebut dapat diselesaikan dalam satu malam yang membentuk lafad Muhammad. Selanjutnya kolam tersebut dinamai ikan Kancra Bodas,
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, konon di kolam tersebut terdapat pula seekor ikan Ajaib yang terdiri dari kepala dan ekomya dengan rangka diri yang masih utuh. Ikan Ajaib itu bisa hidup bebas berkeliaran di kolam seperti ikan lainnya, namun ikan tersebut hanya dapat dilihat sewaktu-waktu oleh pengunjung atau siapa saja yang akan bernasib baik atau cita-cita yang terkabul.
Menurut keterangan Kepala Desa Darma, ikan tersebut berasal dari sisa bakar ikan yang dimakan oleh Syekh Rama Haji Irengan, sesaat setelah membikin kolam. Setelah dagingnya habis dimakan tinggal kepala, rangka badan dan ekornya yang selanjutnya dilemparkan ketengah kolam. Maka untuk sekedar peringatan selesainya kolam keramat dalam satu malam, beliau memohon kepada Tuhan YME agar ikan yang tinggal rangkanya itu, bisa dihidupkan kemball. Berkat ridhoNya sisa ikan tersebut bisa hidup bebas berkellaran di dalam kolam.
Penjaga Balong Beunteur bernama Syekh Embah Bukit yang letaknya berdampingan dengan sumber mata air Cibinuang juga biasa dipakai mandi khusus oleh para mojang janda yang menginginkan dapat jodoh. Demikian juga bagi pegawai pejabat yang menghendaki kesuksesan dalam karirnya dan cepat naik pangkat, saratnya harus mandi dikolam tersebut yang biasa dilakukan pada dinihari jam 02.00 — 03.00 WIB seorang diri.
Untuk wanita yang telah bersuami, dilarang mandi disana sebab menurut kepercayaan setempat bila setelah mandi suaminya akan mudah terpikat dan tergila gila oleh perempuan lain yang bisa mengakibatkan pecahnya rumah tangga.
Demikian pula penyanyi sinden yang ingin memperindah suaranya bisa mandi dikolam tersebut dengan memanjatkan doa, mengharap kehadirannya Nyi Sari dan Nyi Kembang syaratnya sama harus mandi sendirian diwaktu dinihari.
Komplek balong keramat Darmaloka dahulunya milik keraton Cirebon, pada tahun 1909 M keraton Cirebon menyerahkan perawatannya Kepada Desa Darma. dimana desa tersebut penduduknya pantang menyebut " DAMAR" (yang berarti pelita kecil). Sampai sekarang tabu¬tabu tersebut masih berlaku dan ditaati oleh penduduk setempat.
Sumber: Disparbud Kab. Kuningan
{rokintensedebate}